Dua
Oktober dan November tahun
ini sangat tidak bersahabat dengan Chloe, baginya bulan ini sangat melelahkan
dan masalah semua menumpuk jadi satu. Masalah diawali dengan deadline tugas
yang banyak menuntut ia untuk sibuk mengurus kesana kesini, lalu sang pacar
Richard sama sekali memperdulikan Chloe sikapnya yang super duper cuek tidak
menolong Chloe untuk tetap ceria dalam menjalani semua beban tugasnya. Sudah
sebulan setengah sang pacar tidak pernah blackberry
mesenger, sms bahkan telepon
untuk sekedar menanyakan keadaan Chloe sekarang.
Chloe masih berpikir positif
saat itu karena mungkin sibuk dengan kuliahnya di jurusan Teknologi Informasi.
Tetapi sikap Richard terus-terusan seperti itu, yang cuek dan tidak menghubungi
Chloe sama sekali, rasa khawatir sudah meliputi Chloe sehingga ia terus
mendesak Richard untuk mengatakan alasan Richard berperilaku seperti ini,
sebagai seorang wanita sangat wajar kalau Chloe sangat ingin hadirnya sosok
pria yang memperhatikan dirinya disaat dibutuhkan.
Price tag
Chloe sampai sudah hafal dengan nada dering
Richard yang ia tidak pernah mau ganti walaupun Chloe sendiri yang meminta
karna ia suka sekali dengan Jessie.
“Kamu kenapa sih akhir-akhir
ini cuekin aku?! Emangnya aku berbuat salah sama kamu jadinya kamu cuekin aku
terus?!”
“Gak kok sayang. Aku Cuma
lagi males aja, handphone aja udah gak suka aku bawa pas lagi kedepan ngobrol
di tempat mami,” jawab Richard lembut
“Males kenapa???? Kamu uda males sama aku?”
“Lagi
males sama semuanya, lagi pusing kuliah, lagi males buat kabarin kamu kemana
aja tiap akau pergi, aku tuh ngerasa terkekang kamu tanyain terus mau kemana
sama siapa! Aku tuh uda bukan anak kecil yang terus-terusan kamu cariin, mama
aku aja ga pernah nanyain tiap aku mau pergi kemana,” bentak Richard
“Aku
kan beda! Aku pacar kamu! Wajar dong kalau aku mau tau kegiatan kamu
sehari-hari ngapain aja kalau pergi sama siapa, kamu tuh aneh yah aku tuh
peduli sama kamu sebagai pacar aku kalo kamu kenapa-napa gimana?! Udah lah
terserah kamu aja sikap kamu selalu moody!”
“Ya
sudah kita udahan aja.”
Chloe
diam sejenak tidak sanggup untuk berkata-kata mendengar perkataan Richard
barusan yang begitu mendadak langsung membuat dadanya terasa sesak. Dengan
kekuatan yang tersisa Chloe dapat melanjutkan pembicaraan.
“Ya
sudah kalo itu mau kamu. Memang kita selalu bertengkar akhir-akhir ini dan
sikap kamu pun juga tidak bisa berubah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar