Kamis, 31 Mei 2012

Chloe Clover - 13


Hari-hari Chloe mulai berwarna. Raymon seolah berhasil menggantikan posisi Richard di hatinya. Setiap hari Raymon selalu berusaha untuk lebih dekat dengan Chloe, Chloe berusaha menjadi teman yang baik pula untuk Raymon.
Like A G6
“Halo.”
“Halo Chloe ini Raymon. Nanti pulang kuliah gue jemput yah, gue harus ketemu sama klien lo temenin gue yah. Sekalian lo bisa sedikit-sedikit belajar gimana kerja nanti.”
“Oh ya udah nanti gue pulang siang kok, jemput gue di depan kampus yah.”
“Ok deh. Bye...”
Setelah menutup telepon, kedua temannya langsung memasang raut muka bahagia dan tersenyum lebar kepada Chloe yang ada di depan mereka.
“Kenapa lo berdua senyum-senyum? Kesambet yah?” tanya Chloe dengan raut muka penuh tanya terhadap kedua temannya.
“Ciee... Chloe,” sahut Resi dan Kimi berbarengan.
“Cie apa? Itu Raymon, dia minta temenin gue buat ketemu kliennya. Kebetulan gue bosen jadi sekalian aja jalan-jalan.”
“Gimana kelanjutan cinta lo sama dia?” tanya Kimi. “Trus Anton gimana nasibnya nih?” lanjut Resi.
“Gue masih temen deket aja sekarang, emang sih Raymon baik banget gak macem-macem juga. Anton udah gak pernah gue tanggepin lagi. Gue uda tau gosip sebenernya dia emang taruhan sama temennya buat deketin gue ya udah langsung aja gue tolak mentah-mentah.”
“Pintar banget temen gue satu ini!’ seru Resi. “Bagus lah kalo lo udah nemuin yang lebih baik dari Anton, semoga bisa lupa sama Richard.”
Disela-sela percakapan mereka bertiga nada dering Chloe berbunyi, tetapi Chloe langsung mematikannya kembali.
“Sip! Gue cabut duluan yah, Raymon udah jemput gue di depan.”
Chloe segera berlari kecil meninggalkan kedua temannya yang masih duduk di bangku taman kampus. Mobil mazda putih sudah terparkir rapi di depan kampus Chloe. Mobil Raymon bagaikan kuda putih yang menunggu seorang putri yang akan menunggangi kuda itu bersama pangeran. Chloe berjalan sambil tersenyum kecil membayangkan hal yang sedang dipikirkannya.
***
Suatu siang yang sedang diguyur hujan lebat, Chloe hanya tinggal sendiri di kelas, semua temannya sudah pulang terlebih dahulu. Chloe sedang menunggu Anton yang saat itu ingin ditemani ke slah satu suatu pusat perbelanjaan di dekat kampus dengan tujuan untuk membeli kado adik perempuannya yang akan berulang tahun sebentr lagi.
Chloe menunggu Anton di kantin seperti biasa Chloe menunggu teman-temannya yaitu Resi dan Kimi. Sudah setengah jam lebih Chloe menunggu tetapi Anton tak kunjung datang. Chloe berusaha untuk mencari Anton di tempat ia biasa dengan teman-temannya nongkrong.
Ternyata Anton sedang berada di tongkrongannya itu sedang bersama teman-temannya. Mereka sedang bersanda gurau sambil membicarakan sesuatu dengan suara yang cukup keras dan bisa didengar oleh Chloe.
Chloe berusaha mendekat sedikit demi sedikit untuk mendengar percakapan mereka. Ternyata mereka sedang membicarakan kedekatan Chloe dengan Anton. Chloe semakin penasaran dan terus berusaha mendengarkan dengan baik apa yang mereka bicarakan dibalik tembok dekat situ.
“Bro, gimana rencana lo deketin Chloe anak jurusan ilmu komunikasi itu? Lancar gak? Kayaknya lama banget lo belom nembak-nembak dia taruhan kita gimana nih?”
“Sabar dong, semua itu butuh waktu dan trik. Gue juga uda mau akhirin taruhan kita, lo tambahin dong taruhannya masa segitu doang...”
Setelah mendengar percakapan mereka yang terdengar cukup jelas, Chloe langsung menghampiri mereka dan memergoki Anton yang sedang tertawa bersama teman-temannya yang lain.
“Sialan ya lo!! Selama ini gue udah baik sama lo tapi ternyata begini sikap lo! Emang cap tetang lo cowok gak bener itu emang bener semua uda kebukti!”
“Sorry Clo, itu bukan gue. Itu semua kerjaan temen-temen gue Clo.”
“Ahhh... Gue udah gak percaya lagi sama lo! Dasar cowok gak bener!” Chloe terus memarahinya sambil memukul-mukul lengan dan badan Anton. Chloe sangat kesal dengan sikap Anton yang semula ingin berteman baik ternyata menjadi sebuah ajang taruhan.
Chloe segera meninggalkan kerumunan teman-teman Anton. Perasaannya tidak sesedih saat mengetahui Richard pergi dari hidupnya. Chloe hanya kecewa dengan sikap salah seorang temannya yang ternyata hanya memanfaatkan dirinya demi uang. Chloe tidak terlalu memusingkan hal itu, ia hanya berusaha untuk bersikap tegas untuk tidak lagi dekat dengan Anton dan kejadian tersebut menjadi sebuah pembelajaran bahwa tidak semua orang di dunia ini mau berteman dengan ketulusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar