Hari-hari Chloe
mulai berwarna. Raymon seolah berhasil menggantikan posisi Richard di hatinya.
Setiap hari Raymon selalu berusaha untuk lebih dekat dengan Chloe, Chloe
berusaha menjadi teman yang baik pula untuk Raymon.
Like A G6
“Halo.”
“Halo Chloe ini Raymon.
Nanti pulang kuliah gue jemput yah, gue harus ketemu sama klien lo temenin gue
yah. Sekalian lo bisa sedikit-sedikit belajar gimana kerja nanti.”
“Oh ya udah
nanti gue pulang siang kok, jemput gue di depan kampus yah.”
“Ok deh. Bye...”
Setelah menutup
telepon, kedua temannya langsung memasang raut muka bahagia dan tersenyum lebar
kepada Chloe yang ada di depan mereka.
“Kenapa lo
berdua senyum-senyum? Kesambet yah?” tanya Chloe dengan raut muka penuh tanya
terhadap kedua temannya.
“Ciee... Chloe,”
sahut Resi dan Kimi berbarengan.
“Cie apa? Itu
Raymon, dia minta temenin gue buat ketemu kliennya. Kebetulan gue bosen jadi
sekalian aja jalan-jalan.”
“Gimana
kelanjutan cinta lo sama dia?” tanya Kimi. “Trus Anton gimana nasibnya nih?”
lanjut Resi.
“Gue masih temen
deket aja sekarang, emang sih Raymon baik banget gak macem-macem juga. Anton
udah gak pernah gue tanggepin lagi. Gue uda tau gosip sebenernya dia emang
taruhan sama temennya buat deketin gue ya udah langsung aja gue tolak
mentah-mentah.”
“Pintar banget
temen gue satu ini!’ seru Resi. “Bagus lah kalo lo udah nemuin yang lebih baik
dari Anton, semoga bisa lupa sama Richard.”
Disela-sela
percakapan mereka bertiga nada dering Chloe berbunyi, tetapi Chloe langsung
mematikannya kembali.
“Sip! Gue cabut
duluan yah, Raymon udah jemput gue di depan.”
Chloe segera
berlari kecil meninggalkan kedua temannya yang masih duduk di bangku taman
kampus. Mobil mazda putih sudah
terparkir rapi di depan kampus Chloe. Mobil Raymon bagaikan kuda putih yang menunggu seorang putri yang akan menunggangi
kuda itu bersama pangeran. Chloe berjalan sambil tersenyum kecil
membayangkan hal yang sedang dipikirkannya.
***
Suatu siang yang
sedang diguyur hujan lebat, Chloe hanya tinggal sendiri di kelas, semua
temannya sudah pulang terlebih dahulu. Chloe sedang menunggu Anton yang saat
itu ingin ditemani ke slah satu suatu pusat perbelanjaan di dekat kampus dengan
tujuan untuk membeli kado adik perempuannya yang akan berulang tahun sebentr
lagi.
Chloe menunggu
Anton di kantin seperti biasa Chloe menunggu teman-temannya yaitu Resi dan
Kimi. Sudah setengah jam lebih Chloe menunggu tetapi Anton tak kunjung datang.
Chloe berusaha untuk mencari Anton di tempat ia biasa dengan teman-temannya
nongkrong.
Ternyata Anton
sedang berada di tongkrongannya itu sedang bersama teman-temannya. Mereka
sedang bersanda gurau sambil membicarakan sesuatu dengan suara yang cukup keras
dan bisa didengar oleh Chloe.
Chloe berusaha
mendekat sedikit demi sedikit untuk mendengar percakapan mereka. Ternyata mereka
sedang membicarakan kedekatan Chloe dengan Anton. Chloe semakin penasaran dan
terus berusaha mendengarkan dengan baik apa yang mereka bicarakan dibalik
tembok dekat situ.
“Bro, gimana
rencana lo deketin Chloe anak jurusan ilmu komunikasi itu? Lancar gak? Kayaknya
lama banget lo belom nembak-nembak dia taruhan kita gimana nih?”
“Sabar dong,
semua itu butuh waktu dan trik. Gue juga uda mau akhirin taruhan kita, lo
tambahin dong taruhannya masa segitu doang...”
Setelah
mendengar percakapan mereka yang terdengar cukup jelas, Chloe langsung
menghampiri mereka dan memergoki Anton yang sedang tertawa bersama
teman-temannya yang lain.
“Sialan ya lo!!
Selama ini gue udah baik sama lo tapi ternyata begini sikap lo! Emang cap
tetang lo cowok gak bener itu emang bener semua uda kebukti!”
“Sorry Clo, itu
bukan gue. Itu semua kerjaan temen-temen gue Clo.”
“Ahhh... Gue
udah gak percaya lagi sama lo! Dasar cowok gak bener!” Chloe terus memarahinya
sambil memukul-mukul lengan dan badan Anton. Chloe sangat kesal dengan sikap
Anton yang semula ingin berteman baik ternyata menjadi sebuah ajang taruhan.
Chloe segera
meninggalkan kerumunan teman-teman Anton. Perasaannya tidak sesedih saat
mengetahui Richard pergi dari hidupnya. Chloe hanya kecewa dengan sikap salah
seorang temannya yang ternyata hanya memanfaatkan dirinya demi uang. Chloe
tidak terlalu memusingkan hal itu, ia hanya berusaha untuk bersikap tegas untuk
tidak lagi dekat dengan Anton dan kejadian tersebut menjadi sebuah pembelajaran
bahwa tidak semua orang di dunia ini mau berteman dengan ketulusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar