Tujuh
Kembali ke rutinitas kampus
itu sangat membosankan bagi setiap mahasiswa, memang liburan ditengah-tengah
waktu kuliah memang paling enak. Begitu juga dengan Chloe harus kembali
menempuh hari-harinya di bangku kuliah.
“Gila! Kita ujian sebentar lagi,”
kata Resi dengan suara yang keras.
“Lo kenapa Res? Kita emang
ujian sebentar lagi makanya belajar,” saran Kimi.
Chloe berusaha untuk meminta
pendapat sahabatnya mengenai kejadian semalam yaitu pesan singkat berupa
kata-kata mutiara yang dikirim oleh Richard.
“Eh Res, Kim. Gue mau cerita
deh. Kemarin malam Richard kirim sms lagi sama gue. Di bikin kata-kata
mutiara gitu buat gue. Coba nih kalian baca,” kata Chloe sambil menyodorkan
handphonenya kehadapan mereka berdua.
Kimi dan Resi dengan raut
wajah yang bingung membaca pesan yang disodorkan oleh Chloe.
“Maksudnya apa Clo dia sms lo
kayak gini?” tanya Kimi
“Mau dia tuh apa sih masih
aja sms lo gini, dulu aja dia yang ninggalin lo,” tambah Resi.
“Gue juga gak ngerti udah ada
tiga sms yang nunjukin kalo dia masih perhatian gitu sama gue, padahal gue tau
banget dia bukan orang yang kayak gitu. Kalo uda putus sama cewek pasti dia gak
mau ikut campur dengan urusan cewek itu.”
“Apa dia mau balikan sama lo
ya? Dia ngerasa cemburu kali clo sama Raymon,” tanya Kimi
“Kalo dia mau balikan kenapa
gak bilang aja terus terang? Tapi lo udah bales pesan si Richard clo?” tambah
Resi
“Udah, gue uda berulang kali
balas sms dia Cuma gak ada satupun jawaban yang jelas dari dia. Semua masih
misteri bagi gue. Gue udah coba beraniin diri buat telepon dia nanya maksud dan
tujuan dia apa berbuat kayak gini, tapi gak pernah dia angkat.”
“Sabar ya Chloe Clover.
Mungkin dia belum rela buat lepasin lo, cuma dia gak tau harus berbuat seperti
apa secara lo uda gak ada status apa-apa sama dia. Mau balikan mungkin malu
unutuk bilang. Sekarang lo mendingan gak usah pikirin kata Richard konsentrasi
aja sama Raymon ,ya gak?,” saran Kimi sambil tertawa kecil
“Tumben banget Kim, otak lo
lagi gak kesumbat ya?” tanya Resi
“Otak gue kan memang selalu
jernih, lo semua aja yang gak tau,” bela Kimi sambil tangan kanannya
menunjuk-nunjuk kpalanya.
“Gue coba deh buat gak ambil
hati sms Richard yang kemarin,
walaupun susah.”
Tanpa terasa kelas kali ini
terasa singkat bagi mereka bertiga. Obrolan Chloe lebiih menarik dibandingkan
dengan pelajaran yang disajikan oleh dosen.
Kimi, Resi dan Chloe langsung
keluar kelas dan menuju cafe yang tidak jauh dari kampus untuk melepas penat
sejenak sambil menunggu kelas berikutnya.
***
Hujan turun sangat deras,
Chloe dan Resi harus menunggu hujan reda agar bisa pulang. Kimi sudah pulang
lebih dulu karena jarak rumahnya yang tidak terlalu jauh dengan kampus. Tak
lama kemudian Resi dijemput oleh orang tuanya karena ada acara keluarga
mendadak. Chloe hanya termenung sendirian di lobby kampus sambil mendengarkan lagu favoritenya Bleeding Love dari i-podnya.
Hujan belum juga reda padahal
jam di tangannya sudah menunjukkan waktu pukul tujuh tepat. Chloe teringat
saat-saat seperti ini pasti ia akan meminta Richard untuk pergi menjemputnya.
Sekarang tak ada lagi yang bisa untuk menemani Chloe terus menerus.
Saat Chloe ingin menelepon
ibunya tiba-tiba mobil mazda putih membunyikan klakson. Chloe tidak
memperdulikannya, ia merasa tidak mempunyai teman dengan mobil seperti itu.
Siapa
sih itu? Berisik banget, kayak mobil Raymon, tapi kan gue gak minta buat dia
jemput jadi mana mungkin itu dia.
Setelah kaca mobil dibuka
terdengan suara yang memanggil namanya.
“Chloe Clover!” teriak Raymon
dari dalam mobil
Chloe mencoba mencari-cari asal
suara itu. “Ya ampun, itu benar-benar Raymon. Gue pikir siapa mon,” kata Chloe.
“Ngapain lo ke kampus gue malem-malem gini?”
“Gue mau jempu lo lah,
ngapain lagi coba.”
“Kok lo tau gue masih di
kampus?”
“Nyokap lo lagi di rumah gue
trus dia khawatir gitu anak perempuan satu-satunya belum pulang ke rumah.
Makanya gue secara gak langsung diminta tolong buat cari lo di kampus.”
“Oh, makasih banyak Raymon.
Lo emang baik banget,” kata Chloe dengan raut muka bahagia.
“Lo ke rumah gue aja ya.
Nyokap lo soalnya disana juga.”
“Atur aja sama lo.”
Seperti biasa ternyata di
rumah Raymon tidak hanya ada ibu Chloe tetapi banyak ibu-ibu komplek lainnya.
Mereka mengadakan acara arisan rutin tiap minggunya. Terpaksa Chloe harus
pulang cukup larut malam dari rumah Raymon.
Dreettt... Dreettt...
Chloe langsung membuka pesan
baru itu.
Sekarang, telah terpikir olehku hanya kamu
terangku di saat kegelapan mulai menyelimuti seluruh raga dan hatiku.
Semoga kamu berbahagia dengan cowok yang baru.
-Richard-
Chloe tak lagi kaget menerima
pesan tersebut seperti sebelumnya. Chloe semakin merasa aneh pesan ini sudah
dua kali dikirim oleh Richard.
Lagi-lagi
pesan seperti ini, kenapa kamu selalu mendoakan aku bahagia dengan Raymon sih
Richard. Kalo lo mau balikan terus terang dong, sebenernya gue juga masih
sayang sama lo. Lo Cuma buat kesel aja sms kayak gini.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar