Kamis, 31 Mei 2012

Chloe Clover - 18


Setibanya mereka di Dufan, banyak yang berkelompok untuk memainkan permainan yang disukanya atau berkelompok dengan orang-orang yang memang dahulunya teman dekat.
Chloe dan Raymon hanya berjalan dengan teman-teman akrab Raymon yang semua terdiri dari laki-laki. Kebetulan mereka juga membawa pasangan masing-masing.Semua terlihat bahagia dan sangat menikmati harinya.
“Clo, lo gak lapar?” tanya Raymon.
“Gak begitu lapar, lo lapar ya?”
“Iya nih, gue gak sarapan. Makan dulu yuk,” ajak Raymon.
“Nih gue bawain bekal buat lo. Tadi nyokap udah buat dua bekal jadi gue kasih lo aja, pasti orang kayak lo gak pernah sarapan di rumah.”
“Perhatian juga lo. Senangnya,” ujar Raymon sambil mengusap-usap kepala Chloe hingga rambutnya berantakan.
“Ah, kebiasaan. Rambut gue beratakan nih, cepet sana lo makan. Biar nanti kita nyusul temen lo.”
Raymon segera melahap bekal yang dibuatkan oleh ibunya Chloe. Semua makanan terasa nikmat baginya sewaktu lapar.
Dulu gue sering bawain makanan buat Richard kalo dia lagi futsal, soalnya dia gak pernah makan sebelum futsal gue takut banget kalo dia sampe kena maag soalnya sering banget kayak gitu.
“Hush, ngelamun mulu kerjaan lo. Nih tempat makannya, gue udah selesai.” Lamunan Chloe hilang seketika seiring dengan kata-kata Raymon.
“Ya udah kita susul temen lo.”
Waktu untuk bersenang-senang memang tidak akan pernah cukup hingga Dufan tutup Raymon beserta teman-teman SMA-nya yang lain baru meninggalkan arena itu. Raymon sangat mematuhi kata-kata ibunya Chloe. Walaupun teman-teman Raymon masih mengajaknya pergi ke tempat lain, Raymon tetap memtuskan untuk pulang ke rumah dan mengantarkan Chloe sebelum pukul sembilan malam.
“Thank’s ya mon. Seru banget hari ini walaupun gue gak kenal sama temen-temen lo.”
“Sama-sama. Temen-temen gue emang gila-gila semua jadi maklum aja.”
“Hati-hati ya.”
“Ok.”
Chloe segera merapikan dirinya untuk bersiap tidur. Setelah di tempat tidur,
Dreettt... Dreeettt...
Aku tak pernak memberikan kebahagian seutuhnya kepada dirimu..
Aku tak pernah jadi yang terbaik saat dengan dirimu..
Aku hanya punya satu keinginan agar kau bahagia dengan dirinya..
-Richard-
           
Tanpa pikir panjang Chloe langsung menelepon Richard. Lagi-lagi tidak ada jawaban, hanya ada suara mesin yang menjawab telepon dari Chloe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar