Setibanya mereka
di Dufan, banyak yang berkelompok untuk memainkan permainan yang disukanya atau
berkelompok dengan orang-orang yang memang dahulunya teman dekat.
Chloe dan Raymon
hanya berjalan dengan teman-teman akrab Raymon yang semua terdiri dari laki-laki.
Kebetulan mereka juga membawa pasangan masing-masing.Semua terlihat bahagia dan
sangat menikmati harinya.
“Clo, lo gak
lapar?” tanya Raymon.
“Gak begitu
lapar, lo lapar ya?”
“Iya nih, gue
gak sarapan. Makan dulu yuk,” ajak Raymon.
“Nih gue bawain
bekal buat lo. Tadi nyokap udah buat dua bekal jadi gue kasih lo aja, pasti
orang kayak lo gak pernah sarapan di rumah.”
“Perhatian juga
lo. Senangnya,” ujar Raymon sambil mengusap-usap kepala Chloe hingga rambutnya
berantakan.
“Ah, kebiasaan.
Rambut gue beratakan nih, cepet sana lo makan. Biar nanti kita nyusul temen
lo.”
Raymon segera
melahap bekal yang dibuatkan oleh ibunya Chloe. Semua makanan terasa nikmat
baginya sewaktu lapar.
Dulu gue sering bawain makanan buat Richard kalo dia
lagi futsal, soalnya dia gak pernah makan sebelum futsal gue takut banget kalo
dia sampe kena maag soalnya sering banget kayak gitu.
“Hush, ngelamun
mulu kerjaan lo. Nih tempat makannya, gue udah selesai.” Lamunan Chloe hilang
seketika seiring dengan kata-kata Raymon.
“Ya udah kita
susul temen lo.”
Waktu untuk
bersenang-senang memang tidak akan pernah cukup hingga Dufan tutup Raymon
beserta teman-teman SMA-nya yang lain baru meninggalkan arena itu. Raymon
sangat mematuhi kata-kata ibunya Chloe. Walaupun teman-teman Raymon masih
mengajaknya pergi ke tempat lain, Raymon tetap memtuskan untuk pulang ke rumah
dan mengantarkan Chloe sebelum pukul sembilan malam.
“Thank’s ya mon.
Seru banget hari ini walaupun gue gak kenal sama temen-temen lo.”
“Sama-sama.
Temen-temen gue emang gila-gila semua jadi maklum aja.”
“Hati-hati ya.”
“Ok.”
Chloe segera
merapikan dirinya untuk bersiap tidur. Setelah di tempat tidur,
Dreettt...
Dreeettt...
Aku tak pernak memberikan kebahagian seutuhnya
kepada dirimu..
Aku tak pernah jadi yang terbaik saat dengan
dirimu..
Aku hanya punya satu keinginan agar kau bahagia
dengan dirinya..
-Richard-
Tanpa pikir panjang Chloe langsung menelepon Richard. Lagi-lagi tidak ada jawaban, hanya ada suara mesin yang menjawab telepon dari Chloe.
Tanpa pikir panjang Chloe langsung menelepon Richard. Lagi-lagi tidak ada jawaban, hanya ada suara mesin yang menjawab telepon dari Chloe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar