Kamis, 31 Mei 2012

Chloe Clover - 1


Prolog


Siang yang terik membakar hampir seluruh bagian tubuhnya.
Panasnya matahari sudah tidak terasa telah membakar sebagian badannya. Ia tetap saja berdiri di bawah cahaya matahari seakan hanya menyinari seluruh manusia, gedung dan sudut-sudut kota kecuali dirinya. Pandangannya kosong seakan tidak ada harapan untuk hidup dan semua nampak gelap baginya karena cahaya matahari tidak dapat menembus hatinya yang tengah kelam.
Hanya rasa sesak dan sakit di dadanya  yang bisa dirasakan saat ini tidak ada yang lain. Rasanya Sakit sekali....
Sebelah tangannya mencengkram erat dadanya dan pandangannya pun menerawang ke sebrang jalanan untuk mengenang sejenak masa-masa indah dimasa lalunya. Rasa hangat, canda, tawa itupun tak lagi sesempurna dahulu yang ia pernah rasakan.
Sambil menahan peluh air mata yang akan menetes ke pipi merahnya ia pun mencoba beranjak dari lamunan panjangnya mengenang masa-masa yang telah membuat dirinya sangat berharga dan berarti sebagai seorang wanita.
Ia membayar cookies and cream yang telah dipesannya dan berjalan keluar meninggalkan semua kenangan manisnya di dalam Bengawan Solo Cafe dan keluar dari kehidupan lamanya, mencoba sekuat tenaga dan penuh senyum membuka lembaran baru mengisinya dengan tinta berwarna-warni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar