Akhir-akhir ini
Chloe mulai merasakan persamaan sikap dan perilaku Raymon dengan Richard. Hal
itu membuat Chloe semain merasa nyaman dan betah untuk lama-lama dekat dengan
Raymon. Kejadian-kejadian yang dialaminya dengan Richard dahulu.
Seperti saat
pegi ke restoran favorie Chloe, Richard tidak begitu suka melihat kondisi
restorannya tetapi setelah mencicipi masakan yang disajikan Richard langsung
ketagihan dan selalu kembali ke restoran yang sama setiap malam minggu berdua
dengan Chloe.
Kesamaan sikap
muncul antara Raymon dan Richard saat awal perjumpaan dengan Chloe. Awalnya
Raymon bersikap sangat pemalu tetapi setelah Chloe membuka pembicaraan mereka
berdua langsung bisa dekat seakan tidak pernah bertemu selama satu tahun
sehingga banyak sekali yang daoat dibicarakan.
Siang itu Raymon
mengajak Chloe untuk pergi ke tempat ice skating, kebetulan Raymon mendapatkan
vocher gratis main di ice skating
Taman Anggrek dari salah seorang rekan kerjanya.
Dreettt...
Dreeettt....
Chloe ke tempat ice
skate yuk, gue baru aja dapet tiket gratisnya. Lo gue jemput sekarang kalo mau
soalnya kerjaan gue juga uda selesai. ^__^v
Chloe yang saat
menerima pesan tersebut sedang berada di kelas, lalu membalasnya dengan
perlahan agara tidak ketahuan dengan dosen yang sedang mengajar.
Boleh-boleh, kebetulan
gue suka banget. Lo jemput di depan kampus ya kayak biasanya, gue lima belas
menit lagi keluar kelas. ^^
Chloe segera
bersiap-siap membereskan tas dan bukunya untuk pergi ke ice skating. Tempat itu
merupakan tempat favoritenya dahulu berdua dengan Richard. Orang yang pertama
kali mengajak dia untuk bermain ice
skating yaitu Richard.
Setelah kelas
selesai Chloe langsung berpamitan dengan teman-temannya.
“Res, Kim, gue
duluan ya. Mau pergi gue ke Taman Anggrek, main ice skating,” kata Chloe dengan wajah berseri-seri bahagia.
“Wih enak amat
lo, pasti sama Raymon. Gitu dia sekarang Res, udah dapet yang baru kita udah
jarang main lagi,” seru Kimi
“Iya kim, kayak
gak tau Chloe aja,” tambah Resi
“Kalian bisa
aja. Nanti kita jalan sepuas lo berdua. Both
of you always be my besties.” Chloe melangkah pergi sambil melambaikan
tangannya kepada dua sahabatnya itu.
***
Hari ini hari
Sabtu, semua yang datang ke tempat ice
skating kebanyakan pasangan dan keluarga, semua terlihat sangat menikmati permainan
mereka masing-masing. Banyak pasangan yang membuat Chloe semakin iri untuk
menikmati permainan ini bersama dengan kekasihnya terdahulu yaitu Richard.
“Clo, lo bisa
main kan?” tanya Raymon sambil berpenggangan di pinggir arena bermain.
“Bisa. Kenapa?
Jangan-jangan lo gak bisa yah?”
“Iya gue gak
bisa. Jangan tinggalin gue lo, nanti jatoh lagi,” jawab Ramon sambil memegang
tangan Chloe untuk tetap bisa berdiri. “Belajar dari mana lo?”
Pertanyaan
Raymon membuat Chloe harus kembali mengenang dan mengingat masa-masa indahnya
dengan Richard dahulu. “Dari Richard mantan gue, yang gue pernah ceritain ke
lo.”
“Oh... Sekarang
ajarin gue jangan inget mantan lo lagi,” ujar Raymon sambil tersenyum lebar.
Tetap saja
Raymon jatuh juga di tengah keramaian arena bermain ice skating, tetapi Chloe berusaha mengajari Raymon untuk bisa
berjalan di arena yang licin dan dingin ini. Sesekali Chloe melamun setelah
melihat sepasang kekasih yang sedang bermain, pria tersebut mengajari pacarnya
sendiri dengan penuh kesabaran. Sama seperti kejadian tiga bulan yang lalu
Chloe sama sekali tidak bisa bermain ice skating tetapi Richard dengan sabar
berusaha mengajari Chloe hingga Chloe sangat lancar memainkannya.
“Clo, bantuin
gue jangan bengong liatin orang aja.” Kata-kata Raymon seolah membuyarkan semua
lamunan panjangnya.
“Oh iya mon,
sorry. Sini gue tarik tangan lo, lo jalan kiri kanan ya. Jangan takut jatoh,
pasti bisa. Gue juga kayak lo kok waktu gak bisa main.”
“Ok deh, sabar
yah buat ngelatih gue,” jawab Raymon dengan tersenyum manis.
Senyuman itu lama sekali gue gak pernah liat.
Senyumannya membuat Raymon semakin terlihat manis dan tampan. Senyuman itu
terlihat sangat tulus dan hangat, baru ada dua orang didunia ini yang gue
pernah liat senyumannya yaitu Raymon dan Richard. Oh God, kapan bayangan dia
hilang dari pikiran dan hati gue.
Tak terasa waktu
sudah berjalan cukup lama saat mereka berdua main dalam arena tersebut. Chloe
dan Raymon bersiap-siap untuk pulang karena besok mereka harus kembali ke
rutinitas mereka masing-masing.
Dreettt...
Dreetttt...
Handphone Chloe tiba-tiba
berbunyi. Dengan perlahan Chloe mengambilnya dari tas dan membuka pesan yang
baru saja diterimanya.
Kamu bagaikan bunga
yang selalu bersemi di dalam hidupku. Keindahan mu tak ada yang bisa
menandinginya. Kenangan manis itu hanya akan menjadi milik kita berdua tidak
akan ada yang pernah dapat menggantikan dirimu Chloe Clover.
Chloe terhentak
kaget seketika melihat isi pesan yang baru saja dibukanya. Perlahan ia melihat
kearah nomor pengirim pesan itu dan Ternyata pengirim itu adalah...
-Richard-
Perasaan Chloe
bercampur menjadi satu. Segera ia balas pesan tersebut dengan cepat.
Maksud kamu apaan
kirim-kirim kata-kata kayak gitu?? Kemana kamu selama ini terus menghilang!
Bukan sifat kamu banget Richard Watson untuk kirim pesan kayak gini ke orang
yang udah kamu tinggalin...
Tak ada balasan
kunjung datang sampai Raymon dan Chloe meninggalkan arena ice skating. Muka
Chloe terus menunjukkan raut muka yang bingung dan dadanya terus
berdebar-debar.
“Lo gak apa-apa Clo?”
tanya Raymon khawatir karena raut wajah Chloe berubah seketika. “Kelihatannya
lo pucet, belum makan ya?”
“A-pa?” jawab
Chloe tidak benar-benar menyimak pertanyaan Raymon.
“Kita makan aja
yuk, muka lo kelihatan pucet gue takut lo sakit lagi. Nanti gak ada yang jadi
asisten dadakan gue,” ejek Raymon.
“Gak kok, gue
gak apa-apa. Ya udah kalo lo mau makan gue temenin.”
Chloe tidak
cukup kuat untuk menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya. Ia lebih baik
menyimpan semuanya sendiri dahulu untuk memikirkan tujuan Richard berbuat
seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar