Kamis, 31 Mei 2012

Chloe Clover - 22


Hanya tinggal Chloe dan Raymon. Raymon tiba-tiba menarik tangan Chloe untuk bangun dari tempat duduknya sekarang, lalu Ramon juga menutup mata Chloe. Chloe langsung meronta dan bertanya mengapa Raymon berbuat demikian.
“Mon, mau ngapain lo nutup mata gue segala?”
“Udah tenang aja, gue gak bakal macem-macem sama lo. Ikut dan percaya aja sama gue.”
Chloe mengangguk dan pasrah dengan keadaan matanya ditutup. Chloe tidak dapat melihat apa-apa, ia percaya kepada Raymon untuk tidak berbuat yang aneh-aneh terhadapnya. Tangannya terus menggengam erat tangan Raymon agar tidak menabrak sesuatu atau terjatuh.
Sesampainya di lantai dua restoran Hotel Mulia, Ramon baru membuka mata Chloe. Sebuah meja makan malam berwarna merah marun, dihiasi dengan lilin putih yang menambah suasana semakin romantis, dan terdapat setangkai bunga mawar putih yang ikut menghiasai meja itu. Pemandangan yang sangat romantis mendukung suasana makan malam untuk orang yang spesial juga.
Chloe sangat terkejut dengan perlakuan Raymon yang sangat istimewa kepadanya, membuat sebuh makan malam yang sangat indah baginya dan tak terlupakan. Tidak ada orang lain selain Chloe dan Raymon yang makan malam di lantai dua tersebut. Seakan Raymon sudah memesan seluruh tempat hanya untuk dirinya dan Chloe yaitu orang spesialnya malam ini.
“Mon, kok cuma ada kita berdua aja? Suasananya jadi formal banget kayaknya,” Chloe dengan sangat canggung mencoba untuk membuka obrolan.
“Iya, gue sengaja pesen tempat ini buat kita makan malam Clo. Gue sebenernya...” Raymon berusaha terus melanjutkan kata-katanya sambil menahan ledakan di dadanya yang seolah ingin keluar.
“Kenapa mon? Lo mau curhat ya? Gue dengerin kok,” jawab Chloe polos.
“Bukan Chloe, lo polos banget ya,” ujar Raymon sambil tersenyum. “Gue tuh sebenernya ajak lo ke makan malam kayak gini karena gue cinta sama lo, lo mau gak kalo jadi pacar gue?”
Chloe yang selama ini selalu bawel dan tak pernah kehabisan bahan obrolan, tiba-tiba saja Chloe kehabisan kata-kata untuk diucapkan kepada Raymon. Dadanya berdebar0debar tak karuan, pandangannya kosong dan pikirannya terus mengulang kata-kata yang baru saja Raymon ucapkan.
“Gue gak bisa jawab sekarang mon. Gue harus pikirin baik-baik ya, gue gak mau salah ambil keputusan karena terburu-buru. Kasih gue waktu ya.”
“Oh gak apa-apa Clo, emang gue sih yang mendadak ngomong kayak gini ke lo. Tapi gue mengharapkan jawaban baik untuk gue,” ujar Raymon sambil tersenyum manis.
Chloe manjadi merasa canggung dengan keadaan seperti ini, tidak seperti kemarin-kemarin Chloe merasa nyaman dan akrab dengan Raymon. Tetapi sekarang Chloe merasa Raymon seperti orang lain dihadapannya. Hatinya masih belum sepenuhnya bisa diberikan kepada Ramon.
Chloe segera mengecek blakberrynya, tidak ada satupun pesan yang masuk maupun pesan itu dari Richard. Tak biasanya Richard tidak mengirimkan kata-kata mutiara. Mungkin dia ketiduran makanya gak sms gue, ujar Chloe dalam hati. Chloe berusaha berpikiran positif kalau Richard pasti akan mengirimkan pesan semacam itu lagi.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar