Pagi ini tampak
cerah, begitu juga suasana hati Chloe yang cerah karena ia mendapatkan hari
libur yang selalu didambakannya setiap kali pergi kuliah. Tiba-tiba, Like A G6.
Nada dering Chloe berbunyi, nomor orang yang menelepon Chloe tidak diketahui.
Chloe langsung menjawab.
“Halo, ini
siapa?”
“Gue...”
terdengar di ujung telepon seorang suara pria yang berbicara sambil
terbata-bata dan sedikit gemetar seakan takut akan sesuatu yang mengancam
nyawanya.
“Siapa ini?”
tanya Chloe lebih tegas.
“Ini gue Anton
clo.”
“Mau ngapain
lagi lo telepon gue? Gak cukup lo uda bikin gue kecewa, gue uda males banget
ngomong sama lo!” bentak Chloe.
“Sorry banget
clo, gak maksud gue buat kecewa lo. Sebenernya setelah gue jalanin buat deketin
lo, gue gak mau ambil taruhan itu. Gue bener-bener ngerasa lo beda dari yang
lain. Gue mau minta maaf sama lo.”
“Lo gak pernah
sih ngerasain diposisi jadi bahan taruhan lo!”
“Maaf banget
clo.”
“Ok, gue terima
maaf lo. Tapi gue gak mau ketemu lo.”
“Jangan gitu
clo.”
Tuuutttt...
Tuuutttt...
Chloe langsung
menutup telepon dari Anton, ia sudah terlanjur kesal dan benar-benar
membutuhkan waktu untuk memaafkannya.
Tiba-tiba nada
dering yang sama berbunyi lagi. Telepon masuk kali ini menggunakan private
number. Chloe langsung mengangkat dengan nada suara yang jutek.
“Mau apa lagi
sih lo?”
“Lho, baru aja
gue telepon lo clo ini Raymon. Gue Cuma mau ajak lo ke Dufan, temen-temen SMA
gue pada mau reuni ke sana sekarang, mau ikut gak lo?” tanya Raymon
“Oh Raymon. Gue
pikir temen gua yang tadi telepon. Boleh-boleh aja kebetulan gue gak ada
rencana mau pergi dan ini hari libur gue. Tapi gue kan gak kenal sama
temen-temen SMA lo, gak enak.”
“Gak apa-apa.
Lagian rata-rata banyak yang bawa pasangan, jadi gue ajak lo aja biar ada
temen.”
“Ya udah, jam
berapa lo jemput?”
“Jam sebelas
ya.”
“Ok, see ya.”
Chloe pergi
melanjutkan tidur sebentar karena matanya masih sangat berat untuk dibuka.
Pukul sepuluh Chloe segera beranjak dari tempat tidurnya untuk pergi mandi dan
bersiap-siap pergi.
Seperti biasanya
ibu Chloe mempersiapkan bekal untuk anaknya dan juga Raymon setiap ingin pergi
rekreasi, alasan yang utama bagi ibunya yaitu penghematan disamping itu agar
anaknya tidak sembarangan membeli makanan karena perutnya yang suka sensitif.
Pukul sebelas
Raymon sudah parkir dengan rapi di depan rumah Chloe sambil membunyikan
klaksonnya, sampai-sampai Chloe hafal dengan suara klakson mobil Raymon. Chloe
segara berpamitan dengan ibunya untuk pergi bermain ke Dufan.
“Permisi tante,
ajak Chloe main ke Dufan ya,” sapa Raymon kepada ibu Chloe.
“Iya, hati-hati
ya. Jangan pulang terlalu malam,” jawab ibu Chloe.
“Ma, aku pergi
dulu ya. Mama hati-hati kalau mau pergi,” pesan Chloe kepada ibunya.
“Iya. Hati-hati
ya.”
Mobil Raymon
melaju dengan cepat. Mereka tidak langsung ke arah ancol tetapi berkumpul di
rumah salah seorang teman SMA Raymon di kawasan Jakarta Barat. Semua yang ikut
berkumpul di rumah George yaitu salah satu teman SMA Raymon.
Hampir semua
yang ikut membawa pasangan masing-masing seperti yang dikatakan oleh Raymon.
Semua teman Raymon terlihat sudah dewasa dan mapan, terlihat dari cara mereka
berpakaian tidak seperti teman-teman Chloe yang masih kuliah dan berpakaiannya
juga masih style anak kuliahan. Wajar
saja, semua teman-teman Raymon sudah bekerja sedangkan Chloe masih kuliah, ia
merasa paling muda di antara teman-temannya.
“Mon, lucu ya
pas reunian semua udah kerja yang dulunya masih kelihatan anak sekolah tapi
sekarang udah pada keren-keren.”
“Iya, gue jadi
ngerasa udah tua tau. Bahkan ada salah satu temen gue yang ikut udah menikah
belum lama ini.”
“Mungkin tiga
tahun lagi gue bakalan ngerasain apa yang lo rasain,” ujar Chloe sambil
tersenyum kecil.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar