Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”,
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika dan moral
lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan,
sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, etika adalah
Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
Kumpulan asas/ nilai yang berkenaan dengan akhlak
Nilai mengenai yang benar dan yang salah yang dianut masyarakat
Etika terbagi dalam 2 kelompok yaitu:
Etika umum
Etika yang membahas tentang kondisi – kondisi dasar bagaimana manusia itu
bertindak secara etis.etika inilah yang menjadi dasar dan pegangan manusia
untuk bertindak dan digunakan sebagai tolak ukur penilaian baik buruknya suatu
tindakan.
Etika khusus
Penerapan moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus misalnya olahraga,
bisnis dan etika profesi.
Berikut diantaranya :
“NO FREE SEX”
Sebagai penganut budaya Timur Indonesia merupakan salah satu negara yang
menolak adanya “free sex” terutama dikalangan remaja. Banyak dampak negatif
yang ditimbulkan dari hal tersebut diantaranya banyaknya angka kelahiran tanpa
orang tua yang sah, pernikahan diusia belia, pembunuhan, aborsi dll.
Biasanya sanksi yang diberikan oleh masyarakat kepada penganut “free sex”
mulai dari pengucilan hingga kurungan penjara apabila telah merugikan orang
banyak.
Memiliki Keyakinan dan Kepercayaan
Indonesia merupakan negara demokrasi yang mewajibkan semua warga negara-nya
memiliki keyakinan dan kepercayaan. Bahkan hal itu dijelaskan di UUD 1945 pasal
29.
Belum ada sanksi tegas dari pemerintah untuk para penganut atheis. Biasanya
bagi warga yang tidak memiliki kepercayaan dan keyakinan (atheis) mereka
mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat sekitar.
Hormat Ketika Bendera Merah Putih sedang Dikibarkan
Mungkin ini disebut perwujudan rasa hormat kita terhadap para pahlawan yang
rela merebut kemerdekaan untuk sebuah bendera yang menjadi lambang negara kita.
Menjawab Salam Ketika Ada yang Mengucapkanya
Selain dianggap tidak sopan, menjawab salam juga diwajibkan karena di dalam
hadist Islam dikatakan.
Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Rasulullah saw. bersabda: “Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu,
maka jawablah: Wa`alaikum.” (Shahih Muslim No.4024)
Menghormati Orang yang Lebih Tua
Rasulullah SAW bersabda: “Bukan termasuk golonganku orang yang tidak
menyayangi orang muda diantara kami dan tidak menghormati orang yang tua” (HR.
At-Tirmidzy, dishahihkan Syeikh Al-Albany).
Mendahulukan Hak Para Pejalan Kaki
Kecelakaan yang terjadi hari Minggu, 22 Januari 2012 di Tugu Tani Jakarta
sangat menyita perhatian masyarakat. Kejadian ini menunjukan bahwa pejalan kaki
memang belum memperoleh perlindungan memadai. Padahal hak pejalan kaki telah
diatur dengan jelas dalam Undang-Undang Lalulintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ)
No. 22/2009. Di sana dijelaskan pejalan kaki punya hak yang sama dengan pengendara
bermotor, sehingga diwajibkan pemerintah daerah setempat menyediakan trotoar
untuk pejalan kaki. Dalam) pasal 25 UU ini disebutkan setiap jalan yang
digunakan untuk lalu lintas umum wajib dilengkapi perlengkapan jalan berupa
fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki dan penyandang cacat.
Kondisi faktual menunjukan bahwa ketersediaan fasilitas pedestrian yang
layak di banyak kota besar di Indonesia, bukan hanya Jakarta, masih sangat
minim. Minimnya fasilitas pejalan kaki yang aman dan nyaman di suatu kota merupakan
cerminan pemerintah kota tersebut belum memahami UU LLAJ dan melindungi pejalan
kaki. Sejatinya ketersediaan fasilitas pejalan kaki yang berkualitas akan
meningkatkan kerekatan hubungan sosial dan kualitas hidup warga di suatu kota.
Sehingga ini akan menjadikan suatu kota yang layak huni. Selain itu, semakin
baik kualitas pelayanan angkutan umum, akan semakin banyak pengguna fasilitas
pejalan kaki.
Meminta Maaf Ketika Berbuat Salah
Kadang susah banget buat diri kita untuk minta maaf. Ucapan tulus yang
semestinya keluar dari dalam hati dikarenakan perasaan bersalah dan karena
memang telah berbuat salah mesti ‘dikadalin’ juga.
Dikadalin bukan karena hal yang prinsipal. Karena yang prinsipal itu mudah;
buat salah ya minta maaf. Tindakan selanjutnya adalah tidak mengulangi
kesalahan tersebut. Tapi, banyak dari kita yang suka memperpanjang argumen
dengan pembenaran pada diri sendiri lebih karena ego. Walau dalam hati kecil
tau kalau berbuat salah, tetep saja ngeyel bin kekeuh mempertahankan argumen
dikarenakan rasa gengsi yang seringkali membuat kepala menjadi besar.
Membuang Sampah Pada Tempatnya
Sangat dibutuhkan partisipasi generasi muda untuk meningkatkan kesadaran
masyarakan akan pentingnya membuang smpah pada ditempatnya, jika buang sampah
sembarangan maka akan terjadi banyak penyakit dan bencana seperti banjir.
membuang sampah pada tempatnya dan mendaur ulang sampah” akan menyelamatkan
nyawa bumi kita agar mengurangi polusi”, bagi generasi muda dan tua dimohon
kesadarannya akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan mendaur ulang
sampah.
Menyeberang Jalan Pada Jembatan Penyebrangan / Zebra Cross
Jembatan penyeberangan dan zebra cross merupakan salah satu fasilitas yang
melengkapi tata tertib lalu lintas di negara ini. Tujuan adanya fasilitas ini
adalah menjamin tingkat ke ama nan menyeberang yang lebih tinggi para pejalan
kali di banding dengan nekat menyeberang di tengah lalu lintas yang padat.
Penggunaan jembatan penyeberangan ini juga telah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Seperti halnya peraturan perundang-undangan yang lain, pelanggaran terhadap
peraturan ini menimbulkan konsekuensi, dimana pejalan kaki yang menyeberang
sembarangan bisa ditilang. Namun pada kenyataannya, konsekuensi ini tidak
sepenuhnya dijalankan. Terbukti, dengan masih banyak ditemuinya pejalan kaki
yang menyeberang di sembarang tempat.
Datang Tepat Waktu
Menurut (kompasforum.com; Januari 2009) Jam “karet” adalah istilah yang
sangat akrab di telinga kita. Kebiasaan itu sering membuat pekerjaan
terbengkalai. Untuk mengatasinya, cobalah melakukan langkah-langkah ini:
Ketahui apa yang menyebabkan kita sering terlambat
Tentukan prioritas
Cari tahu tujuan dilakukannya sebuah aktivitas dan tetaplah fokus pada tujuan
itu
Buat jadwal secara terperinci
Gunakan fungsi alarm atau reminder (pengingat) pada telepon genggam
Siapkan semua yang diperlukan pada malam sebelumnya
Perkirakan waktu yang akan dibutuhkan saat perjalanan
Majukan Jarum jam
Berani katakan “tidak”
Buat daftar tugas harian
Rapikan lingkungan sekitar
Datang lebih awal, tidak hanya tepat waktu
Buatlah semacam grafik atau tabel untuk mengetahui seberapa banyak waktu yang
kita butuhkan untuk menyelesaikan sebuah aktivitas
Ingatlah bahwa keterlambatan kita memengaruhi kegiatan orang lain
Untuk memotivasi, beri hadiah pada diri sendiri jika selesai menyelesaikan
sesuatu tepat waktu
Kalau pekerjaannya terlalu besar, “pecah”lah menjadi bagian-bagian kecil
sehingga menyelesaikannya lebih mudah
Berpikir positif
Tidak Bersendawa Ketika Makan
Bersendawa bagi diri sendiri merupakan suatu kelegaan yang luar biasa tetapi
bagi orang lain merupakan tindakan yang tidak sopan soalnya ketika bersendawa
bukan saja mengeluarkan suara yang mengganggu tetapi juga mengeluarkan bau
mulut yang tidak enak terutama ketika kita meyantap makanan berbau tajam.
Bayangkan, sebaliknya jika orang lain yg melakukannya didepan anda apakah anda
akan merasa nyaman dan tidak terganggu sama sekali?
Jika memang terpaksa bersendawa di meja makan atau tidak dapat ditahan,
ambillah serbet dan tutup mulut Anda pada waktu bersendawa, sehingga suaranya
tidak terdengar,Yang lebih baik adalah, Anda dapat ke kamar kecil, di tempat
tersebut Anda dapat bersendawa.
Menjawab Ketika Ditanya Orang
Penah merasa jengkel ketika kita bertanya tetapi tidak direspon dengan baik
oleh lawan yang kita ajak bicara atau malah ga di jawab sama sekali pertanyaan
kita. Gimana rasanya? Kesel? Jengkel?
Menjawab pertanyaan itu sebenarnya mudah. Kalau kita tahu jawabannya ya
langsung aja kasih tahu tapi kalau kita tidak tahu bilang kalo kita tidak
begitu mengerti, saranin dia bertanya ke yang lain. Kita jangan jadi sok tahu.
Menutup Mulut Ketika Menguap / Batuk / Bersin
Mengenai menguap terdapat hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila
salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka kewajiban atas
setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya (mengucapkan
yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan.
Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan
‘haaah’, maka setan akan menertawainya.” (HR. Bukhari no. 6223 dan Muslim no.
2994)
“Ababila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan,
“alhamdulillah” sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan,
“yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu). Jika saudaranya berkata
‘yarhamukallah’ maka hendaknya dia berkata, “yahdikumullah wa yushlih baalakum
(Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu).” (HR. Bukhari no.
6224 dan Muslim no. 5033)
Mengucapkan Salam Ketika Masuk Rumah
Dalam QS. An-Nuur : 27-29 :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum minta ijin dan memberikan salam kepada penghuninya. Yang
demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. Jika kamu tidak
menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat
ijin. Dan jika dikatakan kepadamu : “Kembali (saja)lah”; maka hendaknya kamu
kembali. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk
didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu
nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan”.
Berbicara Dengan Nada yang Sopan
Berbicara adalah kebutuhan kita sebagai manusia. Berbicara merupakan salah
satu cara yang efektif bagi kita untuk berkomunikasi. Dengan berbicara kita
bisa menyampaikan maksud dan tujuan serta buah pikiran kita dengan cepat.
Komunikasikanlah sesuatu dengan kata-kata yang tepat dan dengan cara yang
baik jangan sampai menjadi bumerang bagi diri sendiri sebagaimana ungkapan
“Mulutmu harimaumu akan menerkam kepalamu”. Apalagi kalau kata-kata yang
diucapkan merupakan ucapan yang tidak benar atau berupa kebohongan dan sampai
menimbulkan fitnah karena “Fitnah lebih kejam dari pembunuhan”. Alangkah besar
dampak suatu kebohongan yang dituduhkan pada orang lain bahkan lebih buruk dari
menghilangkan nyawa sekalipun. Jadi, walau “lidah tak bertulang” tapi
pengaruhnya sangat besar pada keharmonisan hubungan antar sesama manusia.
Tidak Memotong Pembicaraan Orang Lain
Kita hendaknya jangan memotong pembicaraan orang lain yang sedang berbicara
karena memotong pembicaraan orang lain untuk tujuan apapun tidak dibenarkan
sama sekali. Termasuk di dalamnya adalah menginterupsi guru atau dosen yang
sedang mengajar dengan sebuah pertanyaan sebelum sang guru / dosen tersebut
memberikan waktu khusus untuk bertanya kepadanya.
Tidak Menertawakan Orang yang Memiliki Kekurangan Fisik
Secara logika, dengan menertawakan kekurangan orang lain maka mereka
beranggapan diri mereka sempurna. Kesimpulannya mereka menertawakan dan
mengeluarkan kata-kata penggambaran kekurangan fisik orang lain untuk semakin
mengukuhkan diri sebagai manusia sempurna. Padahal tanpa mereka ucapkan, semua
orang juga tau bahwa seseorang itu memang punya kekurangan fisik. Ada juga
sebagian orang yang, walau lihat ada kekurangan, mereka ngenggep hal yang
wajar.
Permisi Ketika Lewat di Depan Banyak Orang
Ucapan permisi ini biasa kita ucapkan ketika sedang berjalan kaki &
melewati orang yang ada disekitar kita. Tapi saat ini, hal tersebut mulai pudar
atau bahkan punah secara perlahan tetapi pasti karena sudah banyak kita lihat
& denger saat ini, sudah banyak sekali manusia yang ketika berjalan kaki
tidak pernah atau enggan mengucapkan kata “ Permisi “ ketika ada orang
disekitarnya alias acuh tak acuh. Sungguh ironis sekali, ketika hal sederhana
seperti itu saja tidak mampu kita lakukan bagaimana kita bisa membangun negeri
ini menjadi negeri yang rukun & damai tanpa ada permusuhan &
perselisihan seperti yang terjadi saat ini.
Mungkin bagi anda, mengucapkan Permisi adalah suatu hal yang sudah tidak
jamannya lagi seperti jaman Bung Karno atau Pak Soeharto yang terlihat kolot.
Tapi dari merekalah kita mengerti tentang sikap & pelajaran moral yang
kecil tapi dampak begitu besar terhadap rasa peduli kita terhadap lingkungan
disekitar kita. Dan menghindari diri kita menjadi pribadi yang individulisme
yang tidak peduli dengan keadaan lingkungan sekitar kita.
Menghargai Hak Orang Lain
Karena secara fitrah, manusia selalu ingin “dihargai”, bukan “menghargai”.
Artinya, manusia itu benar-benar egosentris. Dia selalu ingin “difahami”, namun
jarang sekali berusaha untuk “memahami”. Akibatnya, berat untuk hormat dan
menghargai orang lain.
Dalam Islam, sikap menghargai orang lain merupakan identitas seorang Muslim
sejati. Seorang yang mengakui dirinya Muslim, ‘wajib’ mampu menghargai orang
lain. Baginda Rasulullah SAW menjelaskan, “Tidak termasuk golongan umatku orang
yang tidak menghormati mereka yang lebih tua dan tidak mengasihi mereka yang lebih
muda darinya, serta tidak mengetahui hak-hak orang berilmu.” (HR. Ahmad).
Adanya tafsir resmi Mahkamah Konstitusi dalam beberapa putusannya terkait
dengan pembatasan HAM di Indonesia telah memberikan kejelasan bahwasanya tidak
ada satupun Hak Asasi Manusia di Indonesia yang bersifat mutlak dan tanpa
batas. Karena di dalam pasal 28 J ayat 2 telah dijelaskan, yang bemakanakan
bahwa HAM di Indonesia muncul ketika berada di tengah-tengah masyarakat
demokratis yang di dalamnya penuh dengan nilai-nilai agama, moral, keamanan dan
ketertiban umum. Jadi HAM tidak dapat digunakan sebebas-bebasnya menurut
kehendak perorangan.
Berkata & Berbuat Jujur
orang lebih suka berkomunikasi lewat SMS atau pesan tertulis lain, ketimbang
berbicara langsung maupun lewat telepon. Sebab dengan menulis pesan, mereka
dapat mengemukakan hal secara terus terang, tanpa ada tekanan. “Orang lebih
suka membahas informasi sensitive melalui pesan tertulis daripada komunikasi
suara,” jelas pakar psikologi kognitif Fred Conrad, salah satu ilmuwan yang
terlibat dalam penelitian tersebut. Saat mengetikkan pesan, tanpa disadari kita
tidak melibatkan rasa bersalah yang ada pada saat kita menyampaikan pesan itu
secara lisan.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa orang cenderung menjawab secara detil dan
jelas pertanyaan melalui pesan tertulis, dibanding secara lisan. ”Kami yakin,
orang memberi jawaban dengan lebih tepat dan detil melalui pesan tertulis sebab
tidak ada tekanan sebesar saat mereka menjawab secara lisan,” jelas Conrad.
Mengirim pesan tertulis kini sudah menjadi perilaku respon instan yang cukup
mendunia, terlebih lagi pengguna ponsel terus bertambah. Bahkan orang lebih
merasa efektif berkomunikasi melalui SMS atau pesan tertulis lain daripada
melalui komunikasi suara. (ictwatch.com; may 2012).
Sumber : http://kismiaprilia.wordpress.com/2012/10/09/20-macam-etika-di-indonesia/